Clock

Senin, 18 April 2011

Nah Lho! 30 Siswa Barito Utara tidak Ikut UN

Sedikitnya 30 orang siswa dari sejumlah sekolah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, tidak mengikuti ujian nasional tahun ajaran 2010/2011 tanpa alasan jelas. "Di sekolah kami ada delapan orang siswa yang tidak mengikuti ujian nasional (UN) tanpa ada pemberitahuan dan alasan yang jelas," kata Kepala SMKN 1 Muara Teweh Ardian, Senin (18/4).

Menurut Ardian, delapan dari 184 orang siswa peserta UN itu tidak hadir pada ujian hari pertama di antaranya lima orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Sejumlah siswa itu, katanya, sebelumnya juga tidak mengikuti uji coba (try out) UN yang digelar belum lama ini.

"Kami tidak tahu kenapa mereka tidak mengikuti ujian, karena tidak ada pemberitahuan ke sekolah, kecuali satu orang berhalangan hadir karena orang tuanya meninggal dunia," katanya.

Kepala SMAN 2 Muara Teweh Herry Jhon Setiawan mengatakan siswa di sekolahnya yang tidak mengikuti UN hanya ada tiga orang, yakni dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. "Tiga orang siswa itu diperkirakan sudah berhenti, namun pihaknya tidak mengetahui alasannya. Jumlah peserta UN di sekolahnya sebanyak 106 orang terdiri atas jurusan IPS 72 orang dan IPA 71 orang," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Jamaludin mengatakan jumlah siswa yang tidak mengikuti UN hari pertama di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini mencapai 30 dari 1.149 orang siswa peserta ujian. Menurut dia, kegiatan UN 2011 diikuti 1.119 orang siswa dari 13 sekolah negeri dan swasta, yakni selain di dalam kota Muara Teweh juga SMA Tumpung Laung di Kecamatan Montallat, SMA Kandui Kecamatan Gunung Timang, SMA Lahei Kecamatan Lahei, SMA Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Purei. "Penyelenggaran UN di seluruh sekolah tersebut ini berjalan lancar tanpa ada kendala," katanya.

Jamaludin mengatakan formulasi tingkat kelulusan UN 2011 berbeda dibandingkan 2010, yakni nilai sekolah untuk tingkat SMA/MA/SMK merupakan gabungan nilai rapor semester 3,4,5. "Mulai 2011 sesuai aturan pemerintah tidak ada lagi UN ulang, namun bagi yang berhalangan karena sakit diperkuat surat keterangan dokter atau karena alasan tertentu bisa mengikuti ujian susulan," katanya.

Dengan perubahan formulasi tersebut diharapkan pihak sekolah tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi harus memperhatikan kualitas kelulusan. "Kita berharap hasil UN tahun ini lebih baik dari sebelumnya, karena kriteria penilaian kelulusan mengikutsertakan nilai sekolah," katanya.

Ia mengatakan, untuk pengawasan UN di dalam kota dilakukan secara silang oleh sejumlah sekolah, sedangkan di kecamatan pengawasnya ditunjuk oleh camat setempat. Selain pengawas dari sejumlah sekolah, penyelenggaraan UN 2011 juga diawasi petugas dari perguruan tinggi.

"Kita harapkan hasil UN tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya. Tingkat kegagalan atau keberhasilan merupakan tanggung jawab bersama baik sekolah maupun dinas," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar